Langsung ke konten utama

JENIS-JENIS BAHAN KEMASAN MAKANAN DAN MINUMAN

Kesehatan adalah sesuatu yang paling penting dari hidup kita. Karena kalau kita sehat berarti kita bisa menikmati hidup. Salah satu yang harus kita jaga adalah pola makan. Berbagai jenis makanan yang sering kita maka diantaranya makanan mentah, makanan olahan, makanan yang dikemas dan lain-lain.

Baca Juga : Manfaat kemasan daun pisang bagi kesehatan dan kesehatan lingkungan

Yang akan kami bahas pada kesempatan ini adalah kemasan. Kemasan sangat mempengaruhi kualitas suatu produk makanan. Kemasan yang kelihatan baik akan lebih disukai oleh konsumen jika dibanding dengan kemasan seadanya atau yang tidak punya kemasan sama sekali.

Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan lebih jauh tentang jenis-jenis kemasan. Dalam rangka menjaga kesehatan maka kita pintar memilih kemasan yang akan kita beli atau untuk dijadikan sebagai bahan konsumsi. Tujuan dari penjelasan ini adalah untuk mengetahui resiko yang mungkin timbul saat mengkonsumsi makanan kemasan.

Berikut ini beberapa jenis bahan kemasan yang sering digunakan secara luas diantaranya :

1. Plastik

Plastik merupakan pilihan utama dalam membuat kemasan industri saat ini. Alasannya karena plastik sangat mudah untuk diproduksi. Selain itu biayanya  paling murah dari sekian banyak bahan kemasan.

Akan tetapi dibalik kemudahannya ternyata kemasan pelastik memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Dampak terbesar yang dihadapi adalah sampah yang ditimbulkan. Sampah pelastik menjadi ancaman dilingkungan kita misalnya didarat dan dilaut.

Sebagian besar orang menganggap bahwa kemasan plastik semuanya sama. Padahal pelastik dibuat disesuaikan peruntukannya. Ada untuk kemasan makanan dan ada untuk kemamasan non makanan. Inilah kekeliruan yang sering timbul dimasyarakat misalnya menjadikan tempat cat sebagai tempat beras, tempat pestisida dijadikan sebagai tempat minuman atau makanan dan lainnya sering kita temui.

Untuk menjamin keamanan suatu kemasan maka setiap pabrik memberi kode tertentu pada setiap kemasan. Kode itu merupakan instruksi bahwa kemasan itu masing-masing untuk peruntukannya.

Banyak dari kita terutama Industri kecil menggunakan plastik tidak pada tempatnya. Plastik kresek hitam yang sering digunakan sebagai pembungkus gorengan, gelas plastik yang dipakai untuk air mendidih, botol kemasan air mineral yang diterpa sinar matahari setiap hari, serta penggunaan plastik kiloan untuk membuat ketupat, merupakan contoh-contoh penggunaan kemasan plastik yang salah dan sangat berbahaya. Akibat dari penggunaan plastik yang tidak sesuai dengan fungsinya ini, dikhawatirkan akan terjadi perpindahan komponen kimia dari plastik ke dalam makanan.

Beberapa kemasan plastik berasal dari material polyetilen polypropilen polyvinylchlorida yang jika dibakar atau dipanaskan dapat menimbulkan dioksin, suatu zat yang sangat beracun dan merupakan penyebab kanker serta dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang.

2. Kertas

Kertas juga dijadikan sebagai alat pengemas makanan. Akan tetapi beberapa masyarakat menjadikan kemasan kertas berbahaya menjadi kemasan makanan. Yang sering terjadi adalah kertas bekas seperti kertas koran, kertas buku tulis, majalah, kertas laporan dan lain-lain.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kertas bekas itu umumnya memiliki tulisan. Dimana tulisan itu merupakan tinta yang berbahaya bila masuk dalam tubuh. Cara masuknya yaitu perpindahan tinta tersebut kemakanan saat mengemas makanan. Tinta saat kena minyak atau air akan luntur. Saat luntur itulah berpindah ke makanan yang dikemas.

Tinta yang terdapat pada kertas bekas mengandung timbal (pb) yang melebihi batas toleran. Apabila timbal tersebut masuk dalam tubuh melalui pernapasan atau pencernaan selanjutnya masuk kesistem peredaran darah. Selanjutnya akan menyebar keberbagai jaringan tubuh seperti ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Masuknya semua keorgan menyebabkan rentang terkena kanker.

3. Kaleng

Apabila kita masuk di mal-mal atau toko maka kita akan mendapati banyak makanan dan minuman dikemas dalam kaleng. Akan tetapi makanan kaleng umumnya nilai gizinya akan berkurang. Begitupula keseharannya akan hilang. Hal ini terjadi karena saat memasukkan makanan kedalam kaleng yaitu dengan cara pemanasan dengan suhu tinggi.

Saat pemakaian tersebut kaleng dilapisi dengan timah putih. Pelapisan harus ketat dan tidak boleh ada pori atau lubang. Disamping itu, kaleng harus juga dilapisi dengan enamel bila makanan yang akan dimasukkan muda menimbulkan korosi.

Makanan kaleng juga memiliki bahaya yaitu munculnya Clostridium botulinum yang bisa menimbulkan keracunan botulinin.

Apabila keracunan botulinin menyebabkan tenggorokan menjadi kaku, mata berkunang-kunang dan kejang-kejang hal ini bisa menyebabkan kematian.

Bakteri akan tumbuh pada makanan kaleng bila saat pengolahan tidak sempurna. Atau kaleng yang digunakan bocor sehingfa terkontaminasi dengan udara luar.

4. Styrofoam

Styrofoam merupakan kemasan yang diragukan keamanannya bagi kesehatan. Styrofoam yang terbuat kopolime styrene merupakan pilihan utama karena dapat mencegah terjadinya kebocoran dan bisa mempertahankan bentuknya saat dipegang pelanggan.

Disamping itu bahan ini mampu mempertahankan suhu panas dan suhu dingin agar tetap nyaman dipegang. Hal yang membuatnya juga jadi pilihan adalah harganya yang relatif cukup murah.

Bahaya dari bahan gabus styrofoam adalah dapat melepas monomer stiren terutama untuk makanan yang panas, berlemak, berminyak, dan beralkohol.

Residu yang ditimbulkan bisa mengakibatkan endocrine disrupter (EDC), yaitu penyakit yang terjadi akibat gangguan endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinohen dalam makanan.

Styrofoam membahayakan karena dibuat dari butiran-butiran styren melalui proses benzana. Zat benzana merupakan satu zat yang memunculkan berbagai macam penyakit seperti mempercepat detak jantung, gangguan syaraf, anemia, parkinson, gelisah, gangguan kelenjar tiroid, dan kanker.

5. Gelas / Kaca

Gelas merupakan bahan kemasan yang paling aman. Hal ini terjadi karena kaca tidak bereaksi dengan berbagai komponen makanan atau minuman. Tidak sama dengan kemasan lain seperti kemasan kertas, bila menggunakan kertas koran maka tinta akan larut kemakanan. AYO, Belanja Pestisida pengendali hama wereng

Akan tetapi kemasan kaca tidak tahan panas atau suhu tertentu dan benturan sehingga muda pecah. Akan tetapi sudah ada beberap kaca yang dibuat khusus sehingga tahan terhadap suhu tinggi.

Baca Juga artikel ini :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEKURANGAN KEMASAN KAYU

Kemasan kayu memiliki banyak kelebihan jika dibanding kemasan sejenis lainnya seperti besi, pelastik ataupun rotan. Kelebihan yang dimaksudkan adalah dari segi mekanis atau kekuatannya. Kayu memiliki kekuatan saat ditekan dan agak lentur. Segi estetika kayu memiliki keindahan dan memiliki tekstur yang bagus dan kayu memiliki banyak variasi. Sehingga kita bisa membuat kemasan sesuai keinginan. Kayu sifatnya ringan sehingga bisa terapung karena memiliki berat jenis yang ringan.  Misalnya ketika mau mengirim barang peca belah kayu merupakan pilihan terbaik untuk dijadikan sebagai kemasan. Alasannya kayu mampu menjaga barang dari pecah, begitu pula saat pengiriman menghemat biaya karena sangat ringan jika dibandingkan dengan besi.  Disamping kelebihan ternyata kayu juga memiliki kelemahan, diantaranya :  1. Mudah Diserang Serangga Benerapa jenis kayu sifatnya lunak sehingga mudah diserang rayap maupun serangga lainnya. Dengan kelemahan ini maka kita harus menggunakan zat kimia untuk mengat

PENGERTIAN, SYARAT, TUJUAN, KEGUNAAN DAN JENIS PENGEMASAN

Kemasan merupakan sesuatu alat yang hampir semua orang menggunakannya, mulai dari mengemas makanan, barang dll. Bahkan hampir semua tumbuhan juga memiliki kemasan alami saat  diciptakan oleh yang kuasa Allah. Misal jagung ada pembungkusnya, jeruk ada kulitnya, padi ada bulirnya,  dll. Pembungkusnya kesemuanya bertujuan untuk melindungi isi dari gangguan luar.  Baca Juga artikel ini :  Kekurangan kemasan kayu Kemasan pelastik dan bahayanya Kemasan Kertas Jenis-jenis Bahan Kemasan dan Minuman Lebel kemasan pada pangan  A. Pengertian Pengemasan  Pengemasan merupakan perlakuan yang diberikan kepada bahan pangan (makanan) atau non pangan baik yang belum diolah maupun yang telah diolah bisa sampai kekonsumen dengan selamat dimana kualitas dan kuantitas tetap terjamin.  B. Tujuan Pengemasan  Adapun tujuan pengemasan yaitu : Memperpanjang daya simpang  Mengamankan atau menyelamatkan produksi bahan pangan yang melimpah. Mencegah atau meminimalkan kerusakan nutrisi/gizi bahan pangan Memberi