Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik.
Buah sungguh atau buah telanjang yang selalu terjadi dari bakal buah dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti. Dibedakan atas tiga macam yaitu: buah sejati tunggal, buah sejati ganda dam buah sejati majemuk
Adapun bagian-bagian buah adalah (Tjitrosoepomo, 1985: 218) :
Daun-daun pelindung,contohnya pada jagung betina.
Daun-daun kelopak, contohnya pada terong dan jambu.
Tangkai kepala putik, contohnya pada rambut jagung.
Kepala putik, contohnya pada manggis
Biji Buah
Pada biji umumnya dapat kita bedakan bagian-bagian, yaitu kulit biji (spermodermis), tali pusar (funiculus), dan inti atau isi biji (nucleusn seminis).
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubangi sebagian biji saja (Greenaway, 1997 :116).
Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti oleh pembuahan, bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji akan tumbuh menjadi biji. Bagi pertumbuhan biji (Spermatophyta) biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama karean biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkannya biji tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke tempat lain(Tjitrosoepomo, 1985).
SUMBER : http://andre4088.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-buah.html
Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya (Hidayat, 1995).
Buah adalah salah satu organ tumbuhan untuk pembiakan, mengandung biji setelah pembuahan pistil (bunga betina) tumbuh jadi buah. Ovum tumbuh menjadi biji, dinding ovarium jadi kulit buah (Sujana, 2007).
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati (Campbell, 2003).
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan (Campbell, 2003).
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain (Evika. 2008).
Peristiwa penyerbukan yang telah terjadi kemudian diikuti pul oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji (Evika. 2008).
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi (Hidayat, 1995).
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu (Kimball, 1999).
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium), yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium), serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium) (Kimball, 1999).
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan partenokarpi (parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tak dapat dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita dapati pada pohon pisang (Musa paradisiacal L.) (Tjitrosoepomo. 1985).
Buah adalah salah satu organ tumbuhan untuk pembiakan, mengandung biji setelah pembuahan pistil (bunga betina) tumbuh jadi buah. Ovum tumbuh menjadi biji, dinding ovarium jadi kulit buah (Sujana, 2007).
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati (Campbell, 2003).
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan (Campbell, 2003).
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan bagian-bagian bunga selain bakal buah segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya, karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian-bagian yang lain (Evika. 2008).
Peristiwa penyerbukan yang telah terjadi kemudian diikuti pul oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji (Evika. 2008).
Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlangsung hingga biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan jumlah bakal biji yang terbuahi (Hidayat, 1995).
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, terkadang bagian-bagian bunga yang lain (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan turut berkembang membentuk buah. Jika bagian-bagian itu merupakan bagian utama dari buah, maka buah itu lalu disebut buah semu (Kimball, 1999).
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp (pericarpium). Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium), yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium), serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium) (Kimball, 1999).
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan partenokarpi (parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tak dapat dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita dapati pada pohon pisang (Musa paradisiacal L.) (Tjitrosoepomo. 1985).
Penggolongan Buah
Pada tumbuhan umumnya dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu (Resmisari, 2008) Buah semu atau tertutup, yaitu jika buah berbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian, dan sering kali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau dapat dimakan), sedang buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi. Dibedakan atas tiga macam yaitu: buah semu tunggal, buah semu ganda dam buah semu majemuk.Buah sungguh atau buah telanjang yang selalu terjadi dari bakal buah dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti. Dibedakan atas tiga macam yaitu: buah sejati tunggal, buah sejati ganda dam buah sejati majemuk
Bagian-Bagian Buah
Adapun bagian-bagian buah adalah (Tjitrosoepomo, 1985: 218) :
Daun-daun pelindung,contohnya pada jagung betina.
Daun-daun kelopak, contohnya pada terong dan jambu.
Tangkai kepala putik, contohnya pada rambut jagung.
Kepala putik, contohnya pada manggis
Biji Buah
Pada biji umumnya dapat kita bedakan bagian-bagian, yaitu kulit biji (spermodermis), tali pusar (funiculus), dan inti atau isi biji (nucleusn seminis).
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya integumentum pada bakal biji, jika telah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis) (Greenaway, 1997 :116).
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubangi sebagian biji saja (Greenaway, 1997 :116).
Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti oleh pembuahan, bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji akan tumbuh menjadi biji. Bagi pertumbuhan biji (Spermatophyta) biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama karean biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkannya biji tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke tempat lain(Tjitrosoepomo, 1985).
SUMBER : http://andre4088.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-buah.html
Komentar
Posting Komentar